Senin, 05 Mei 2014
Rabu, 30 April 2014
Makalah Pendekatan Pembelajaran
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan
adalah suatau proses untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan, menseleksi
problema-problema, menemukan persyaratan-persyaratan untuk memcahkan
problema-problema, memilih alternatif-alternatif pemecahan, mendapatkan
metode-metode dan alat-alat serta memepersamakannya, hasil-hasilnya dievaluasi,
serta melakukan revisi yang diperlukan terhadap sebagain atau seluruh sistem
yang telah dicptakan sehingga kebutuhan-kebutuhan dapat dipenuhi dengan sebaik
mungkin sehingga kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak dibutuhkan lagi.[1]
Kemudian
pendekatan pembelajaran dapat diartikan dengan model pembelajaran, sedangkan
pembelajaran itu sendiri adalah usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk
membuat siswa belajar dengan tujuan mengaktifkan faktor internal dan faktor
eksternal dalam kegiatan belajar mengajar.Pembelajaran juga mengandung arti,
bagaimana seorang guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik tetapi
disamping itu juga terjadi peristiwa bagaimana peserta didik dapat
mempelajarinya.
Dari
beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran
adalah merupakan cara kerja yang mempunyai sistem untuk memudahkan pelaksanaan
proses pembelajaran dan membelajarkan siswa guna membantu dalam mencapai yang
telah ditetapkan. Kemudian pengertian lain dari pendekatan pembelajaran adalah
cara mengelola kegiatan belajar dan erilaku siswa agar ia aktif melakukan tugas
belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal.[2]
B. Macam-Macam Pendekatan
1. Pendekatan
Filosofis
Pendekatan
filosofis adalah suatau pendekatan untuk menela’ah dan memcahkan
masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. Pendidikan
membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan tidak hanya menyangkut
pelaksanaan pendidikan saja, yang hanya terbatas pada pengalaman.[3]
2. Pendekatan
Sistem
Daya
kreatifitas para ilmuan muslim pada prinsipnya bersumber dari Al-Qur’an yang
memberikan petunjuk tentang sistem gerakan benda-benda langit dan kehidupan
makhluk-makhluk termaksud dalam diri manusia itu sendiri secara biologis maupun
psikologis yang berjalan menurut kehendak Allah SWT. Ayat-ayat yang menunjukkan
sistem gerakan benda-benda langit diluar angkasa antara lain:
ß§ôJ¤±9$#ur ÌøgrB 9hs)tGó¡ßJÏ9 $yg©9 4 y7Ï9ºs ãÏø)s? ÍÍyèø9$# ÉOÎ=yèø9$# ÇÌÑÈ tyJs)ø9$#ur çm»tRö£s% tAÎ$oYtB 4Ó®Lym y$tã Èbqã_óãèø9$%x. ÉOÏs)ø9$# ÇÌÒÈ w ß§ôJ¤±9$# ÓÈöt7.^t !$olm; br& x8Íôè? tyJs)ø9$# wur ã@ø©9$# ß,Î/$y Í$pk¨]9$# 4 @@ä.ur Îû ;7n=sù cqßst7ó¡o ÇÍÉÈ
“
Dan matahari berjalan
ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha
mengetahui, dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga
(setelah Dia sampai ke manzilah yang terakhir) Kembalilah Dia sebagai bentuk
tandan yang tua, tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun
tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.(Yasiin
38-40).
Kemudian
berkaitan dengan sistem kehidupan sosial manusia dengan Allah SWT, sesama
manusia serasi dan selaras. Bila sistem itu rusak, maka akan menjadikan
kerusakan. Firman Allah :
ôMt/ÎàÑ ãNÍkön=tã èp©9Ïe%!$# tûøïr& $tB (#þqàÿÉ)èO wÎ) 9@ö6pt¿2 z`ÏiB «!$# 9@ö6ymur z`ÏiB Ĩ$¨Y9$# râä!$t/ur 5=ÒtóÎ/ z`ÏiB «!$# ôMt/ÎàÑur ãNÍkön=tã èpuZs3ó¡yJø9$# 4 Ï9ºs öNßg¯Rr'Î/ (#qçR%x. tbrãàÿõ3t ÏM»t$t«Î/ «!$# tbqè=çGø)tur uä!$uÎ;/RF{$# ÎötóÎ/ 9d,ym 4 y7Ï9ºs $yJÎ/ (#q|Átã (#qçR%x.¨r tbrßtG÷èt ÇÊÊËÈ
“ Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali
jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan
manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi
kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan
membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka
durhaka dan melampaui batas. (Al-imran 112).
C.
Pendekatan
Pembelajaran dalam Tarbiyah Qur’ani
1.
Pendekatan Ma’rifi
Pendekatan ma’rifi merupakan pendekatan yang cenderung menggunakan aspek
nalar (kognitif). Hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan ma’rifi ini di dalam
aspek Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang seringkali diikuti oleh redaksi kata
yang menggunakan akar kata aql (ratio;akal) dan juga menggunakan kata tafakkur
(berfikir), Contoh ayat yang menggunakan
redaksi kata aql:
#sÎ)ur öNçG÷y$tR n<Î) Ío4qn=¢Á9$# $ydräsªB$# #Yrâèd $Y6Ïès9ur 4 Ï9ºs óOßg¯Rr'Î/ ÓQöqs% w tbqè=É)÷èt ÇÎÑÈ
Dan
apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka
menjadikannya buah ejekan dan permainan. yang demikian itu adalah karena mereka
benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.(Al-Maidah: 58).
Pada akhir
ayat tersebut menggunakan redaksi akar kata dari aql yaitu pada kalimat la
yakqiluun. Al-Qurtubi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa orang yang menjadikan
sholat sebagai bahan ejekan dan permainan adalah seperti orang yang tidak
memiliki akal.
Selanjutnya makna fikrah adalah potensi yang mampu memproses pengetahuan menuju pemahaman,sedangkan tafakkur adalah proses potensi tersebut sesuai penglihatan aql, dan hanya digunakan untuk sesuatu yang memungkinkan dapat memperoleh suatu gambaran ( konsep ) di dalam hati . Dengan kata lain, kata tafakkur digunakan untuk sesuatu yang sulit diterima secara langsung oleh akal, tetapi harus melalui penalaran dan perenungan sehingga tumbuh keyakinan di dalam hati.
Selanjutnya makna fikrah adalah potensi yang mampu memproses pengetahuan menuju pemahaman,sedangkan tafakkur adalah proses potensi tersebut sesuai penglihatan aql, dan hanya digunakan untuk sesuatu yang memungkinkan dapat memperoleh suatu gambaran ( konsep ) di dalam hati . Dengan kata lain, kata tafakkur digunakan untuk sesuatu yang sulit diterima secara langsung oleh akal, tetapi harus melalui penalaran dan perenungan sehingga tumbuh keyakinan di dalam hati.
2.
Pendekatan Istidlali (Deduksi)
Pendekatan Istidlali adalah
pendekatan yang dilakukan dengan mnganalisis secara ilmiah, dimulai dari
hal-hal atau peristiwa yang bersifat umum kepada hal-hal yang bersifat khusus.
Pendekatan istidlali juga disebut pendekatan istinbathi. Cnrtoh pendekatan
istidlali:
$pkr'¯»t
â¨$¨Y9$#
(#rßç6ôã$#
ãNä3/u
Ï%©!$#
öNä3s)n=s{
tûïÏ%©!$#ur
`ÏB
öNä3Î=ö6s%
öNä3ª=yès9
tbqà)Gs?
ÇËÊÈ Ï%©!$#
@yèy_
ãNä3s9
uÚöF{$#
$V©ºtÏù
uä!$yJ¡¡9$#ur
[ä!$oYÎ/
tAtRr&ur
z`ÏB
Ïä!$yJ¡¡9$#
[ä!$tB
ylt÷zr'sù
¾ÏmÎ/
z`ÏB
ÏNºtyJ¨V9$#
$]%øÍ
öNä3©9
(
xsù
(#qè=yèøgrB
¬!
#Y#yRr&
öNçFRr&ur
cqßJn=÷ès?
ÇËËÈ
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah
menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang
menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia
menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu
segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan
sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui.
Pada ayat tersebut memerintahkan untuk menyembah
kepada Allah yang telah menciptakan, kemudian eksistensi tuhan yang maha
pencipta dijelaskan pada ayat selanjutnya yaitu; yag menjadikan bumi sebagai
hamparan, langit sebagai atap, menurunkan air (hujan) dari langit dan
seterusnya. Pendekatan istidlali sebenarnya merupakan pendekatan yang telah
lama digunakan (klasik) dalam sejarah hukum islam, namun masih sangat relevan
sampai sekarang. Para Imam Mujtahid telah lama menggunakan pendekatan ini dalam
menentukan masalah-masalah agama.
3.
Pendekatan
wijdaniy
Pendekatan
Wijdaniy adalah pendekatan yang dilakukan untuk menggugah daya rasa atau emosi
peserta didik agar mampu meyakini, memahami dan menghayati materi yang
disampaikan.[4]
$yJ¯RÎ) cqãZÏB÷sßJø9$# tûïÏ%©!$# #sÎ) tÏ.è ª!$# ôMn=Å_ur öNåkæ5qè=è% #sÎ)ur ôMuÎ=è? öNÍkön=tã ¼çmçG»t#uä öNåkøEy#y $YZ»yJÎ) 4n?tãur óOÎgÎn/u tbqè=©.uqtGt ÇËÈ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka
yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan
ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah
mereka bertawakkal.
Dari
surat Al-Anfal di atas menunjukkan bahwa aspek emosi memiliki daya tangkap atau
pengaruh yang besar terhadap fenomena yang muncul dari luar didi seseorang,
dari yang didengar maupun yang dilihat, kemudian merasuk kedalam jiwanya.
Dicontohkan oleh ayat tersebut bahwa seorang mukmin apabila di sebut nama Allah
maka hatinya menjadai bergetar dan bila dibacakan ayat-ayat-Nya rasa imanya semakin
bertambah serta menumbuhkan sikap
tawakkal.
4.
Pendekatan
Ifrady
Pendekatan ifrady adalah pendekatan
yang dilakukan untuk memberikan perhatia kepada seseorang ( peserta didik )
dengan memperhatikan masing-masing karakter yang ada pada mereka. Mereka berprilaku
dalam belajar,mengemukakan pendapat,berpakaian, daya serap, kecerdasan dan
sebagainya memiliki karakter yang berbeda-beda.
$tBur
t,n=y{
tx.©%!$#
#Ós\RW{$#ur
ÇÌÈ ¨bÎ)
ö/ä3u÷èy
4Ó®Lt±s9
ÇÍÈ
3. dan penciptaan laki-laki dan
perempuan,
4.
Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.
öÝàR$#
y#øx.
$oYù=Òsù
öNåk|Õ÷èt/
4n?tã
<Ù÷èt/
4
äotÅzEzs9ur
çt9ø.r&
;M»y_uy
çy9ø.r&ur
WxÅÒøÿs?
ÇËÊÈ
21. perhatikanlah bagaimana Kami
lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). dan pasti kehidupan
akhirat lebih Tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya.
Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa
prilaku dan karakter setiap orang berbeda-beda dan masing-masing memiliki
kelebihan atas yang lain. Bagi seorang pendidik hendaknya memahami dan menyadari
perbedaan tersebut sehingga mampu berbuat yang terbaik untuk peserta didiknya.
Surat al-qasiyah
.
[1]
Muhammad Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1993),
h.104.
[2]
http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/03/pengertian-pendekatan-pembelajaran.html diakses pada tanggal 25 November
2012
[3]
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/01/07/pendekatan-pendekatan-dalam-teori-pendidikan/ diakses pada tanggal 25 November
2012
[4]
http://charlesmalinkayo.blogspot.com/2010/10/pendekatan-dan-metode-pembelajaran.html
Langganan:
Komentar (Atom)