Rabu, 30 April 2014

Makalah Pendekatan Pembelajaran


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan adalah suatau proses untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan, menseleksi problema-problema, menemukan persyaratan-persyaratan untuk memcahkan problema-problema, memilih alternatif-alternatif pemecahan, mendapatkan metode-metode dan alat-alat serta memepersamakannya, hasil-hasilnya dievaluasi, serta melakukan revisi yang diperlukan terhadap sebagain atau seluruh sistem yang telah dicptakan sehingga kebutuhan-kebutuhan dapat dipenuhi dengan sebaik mungkin sehingga kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak dibutuhkan lagi.[1]
Kemudian pendekatan pembelajaran dapat diartikan dengan model pembelajaran, sedangkan pembelajaran itu sendiri adalah usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan tujuan mengaktifkan faktor internal dan faktor eksternal dalam kegiatan belajar mengajar.Pembelajaran juga mengandung arti, bagaimana seorang guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik tetapi disamping itu juga terjadi peristiwa bagaimana peserta didik dapat mempelajarinya.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah merupakan cara kerja yang mempunyai sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan siswa guna membantu dalam mencapai yang telah ditetapkan. Kemudian pengertian lain dari pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan erilaku siswa agar ia aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal.[2]
B.     Macam-Macam Pendekatan
1.      Pendekatan Filosofis
Pendekatan filosofis adalah suatau pendekatan untuk menela’ah dan memcahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan saja, yang hanya terbatas pada pengalaman.[3]
2.      Pendekatan Sistem
Daya kreatifitas para ilmuan muslim pada prinsipnya bersumber dari Al-Qur’an yang memberikan petunjuk tentang sistem gerakan benda-benda langit dan kehidupan makhluk-makhluk termaksud dalam diri manusia itu sendiri secara biologis maupun psikologis yang berjalan menurut kehendak Allah SWT. Ayat-ayat yang menunjukkan sistem gerakan benda-benda langit diluar angkasa antara lain:
ß§ôJ¤±9$#ur ̍øgrB 9hs)tGó¡ßJÏ9 $yg©9 4 y7Ï9ºsŒ ãƒÏø)s? ̓Íyèø9$# ÉOŠÎ=yèø9$# ÇÌÑÈ   tyJs)ø9$#ur çm»tRö£s% tAÎ$oYtB 4Ó®Lym yŠ$tã Èbqã_óãèø9$%x. ÉOƒÏs)ø9$# ÇÌÒÈ   Ÿw ß§ôJ¤±9$# ÓÈöt7.^tƒ !$olm; br& x8Íôè? tyJs)ø9$# Ÿwur ã@ø©9$# ß,Î/$y Í$pk¨]9$# 4 @@ä.ur Îû ;7n=sù šcqßst7ó¡o ÇÍÉÈ  
“ Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui, dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah Dia sampai ke manzilah yang terakhir) Kembalilah Dia sebagai bentuk tandan yang tua, tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.(Yasiin 38-40).
Kemudian berkaitan dengan sistem kehidupan sosial manusia dengan Allah SWT, sesama manusia serasi dan selaras. Bila sistem itu rusak, maka akan menjadikan kerusakan. Firman Allah :
ôMt/ÎŽàÑ ãNÍköŽn=tã èp©9Ïe%!$# tûøïr& $tB (#þqàÿÉ)èO žwÎ) 9@ö6pt¿2 z`ÏiB «!$# 9@ö6ymur z`ÏiB Ĩ$¨Y9$# râä!$t/ur 5=ŸÒtóÎ/ z`ÏiB «!$# ôMt/ÎŽàÑur ãNÍköŽn=tã èpuZs3ó¡yJø9$# 4 šÏ9ºsŒ öNßg¯Rr'Î/ (#qçR%x. tbrãàÿõ3tƒ ÏM»tƒ$t«Î/ «!$# tbqè=çGø)tƒur uä!$uŠÎ;/RF{$# ÎŽötóÎ/ 9d,ym 4 y7Ï9ºsŒ $yJÎ/ (#q|Átã (#qçR%x.¨r tbrßtG÷ètƒ ÇÊÊËÈ  
“ Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. (Al-imran 112).
C.     Pendekatan Pembelajaran dalam Tarbiyah Qur’ani
1.      Pendekatan Ma’rifi
Pendekatan ma’rifi merupakan pendekatan yang cenderung menggunakan aspek nalar (kognitif). Hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan ma’rifi ini di dalam aspek Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang seringkali diikuti oleh redaksi kata yang menggunakan akar kata aql (ratio;akal) dan juga menggunakan kata tafakkur (berfikir), Contoh ayat yang  menggunakan redaksi kata aql:
#sŒÎ)ur öNçG÷ƒyŠ$tR n<Î) Ío4qn=¢Á9$# $ydräsƒªB$# #Yrâèd $Y6Ïès9ur 4 šÏ9ºsŒ óOßg¯Rr'Î/ ÓQöqs% žw tbqè=É)÷ètƒ ÇÎÑÈ  
Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.(Al-Maidah: 58).
Pada akhir ayat tersebut menggunakan redaksi akar kata dari aql yaitu pada kalimat la yakqiluun. Al-Qurtubi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa orang yang menjadikan sholat sebagai bahan ejekan dan permainan adalah seperti orang yang tidak memiliki akal.
Selanjutnya makna fikrah adalah potensi yang mampu memproses pengetahuan menuju pemahaman,sedangkan tafakkur adalah proses potensi tersebut sesuai penglihatan aql, dan hanya digunakan untuk sesuatu yang memungkinkan dapat memperoleh suatu gambaran ( konsep ) di dalam hati . Dengan kata lain, kata tafakkur digunakan untuk sesuatu yang sulit diterima secara langsung oleh akal, tetapi harus melalui penalaran dan perenungan sehingga tumbuh keyakinan di dalam hati.
2.      Pendekatan Istidlali (Deduksi)
Pendekatan Istidlali adalah pendekatan yang dilakukan dengan mnganalisis secara ilmiah, dimulai dari hal-hal atau peristiwa yang bersifat umum kepada hal-hal yang bersifat khusus. Pendekatan istidlali juga disebut pendekatan istinbathi. Cnrtoh pendekatan istidlali:
$pkšr'¯»tƒ â¨$¨Y9$# (#rßç6ôã$# ãNä3­/u Ï%©!$# öNä3s)n=s{ tûïÏ%©!$#ur `ÏB öNä3Î=ö6s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? ÇËÊÈ   Ï%©!$# Ÿ@yèy_ ãNä3s9 uÚöF{$# $V©ºtÏù uä!$yJ¡¡9$#ur [ä!$oYÎ/ tAtRr&ur z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB ylt÷zr'sù ¾ÏmÎ/ z`ÏB ÏNºtyJ¨V9$# $]%øÍ öNä3©9 ( Ÿxsù (#qè=yèøgrB ¬! #YŠ#yRr& öNçFRr&ur šcqßJn=÷ès? ÇËËÈ  
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui.
                Pada ayat tersebut memerintahkan untuk menyembah kepada Allah yang telah menciptakan, kemudian eksistensi tuhan yang maha pencipta dijelaskan pada ayat selanjutnya yaitu; yag menjadikan bumi sebagai hamparan, langit sebagai atap, menurunkan air (hujan) dari langit dan seterusnya. Pendekatan istidlali sebenarnya merupakan pendekatan yang telah lama digunakan (klasik) dalam sejarah hukum islam, namun masih sangat relevan sampai sekarang. Para Imam Mujtahid telah lama menggunakan pendekatan ini dalam menentukan masalah-masalah agama.
3.      Pendekatan wijdaniy
Pendekatan Wijdaniy adalah pendekatan yang dilakukan untuk menggugah daya rasa atau emosi peserta didik agar mampu meyakini, memahami dan menghayati materi yang disampaikan.[4]
$yJ¯RÎ) šcqãZÏB÷sßJø9$# tûïÏ%©!$# #sŒÎ) tÏ.èŒ ª!$# ôMn=Å_ur öNåkæ5qè=è% #sŒÎ)ur ôMuÎ=è? öNÍköŽn=tã ¼çmçG»tƒ#uä öNåkøEyŠ#y $YZ»yJƒÎ) 4n?tãur óOÎgÎn/u tbqè=©.uqtGtƒ ÇËÈ  
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
            Dari surat Al-Anfal di atas menunjukkan bahwa aspek emosi memiliki daya tangkap atau pengaruh yang besar terhadap fenomena yang muncul dari luar didi seseorang, dari yang didengar maupun yang dilihat, kemudian merasuk kedalam jiwanya. Dicontohkan oleh ayat tersebut bahwa seorang mukmin apabila di sebut nama Allah maka hatinya menjadai bergetar dan bila dibacakan ayat-ayat-Nya rasa imanya semakin bertambah  serta menumbuhkan sikap tawakkal.
4.      Pendekatan Ifrady
Pendekatan ifrady adalah pendekatan yang dilakukan untuk memberikan perhatia kepada seseorang ( peserta didik ) dengan memperhatikan masing-masing karakter yang ada pada mereka. Mereka berprilaku dalam belajar,mengemukakan pendapat,berpakaian, daya serap, kecerdasan dan sebagainya memiliki karakter yang berbeda-beda.
$tBur t,n=y{ tx.©%!$# #Ós\RW{$#ur ÇÌÈ   ¨bÎ) ö/ä3u÷èy 4Ó®Lt±s9 ÇÍÈ  
3. dan penciptaan laki-laki dan perempuan,
4. Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.
öÝàR$# y#øx. $oYù=žÒsù öNåk|Õ÷èt/ 4n?tã <Ù÷èt/ 4 äotÅzEzs9ur çŽt9ø.r& ;M»y_uyŠ çŽy9ø.r&ur WxÅÒøÿs? ÇËÊÈ  
21. perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). dan pasti kehidupan akhirat lebih Tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya.

Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa prilaku dan karakter setiap orang berbeda-beda dan masing-masing memiliki kelebihan atas yang lain. Bagi seorang pendidik hendaknya memahami dan menyadari perbedaan tersebut sehingga mampu berbuat yang terbaik untuk peserta didiknya.
Surat al-qasiyah










.














[1] Muhammad Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h.104.
[4] http://charlesmalinkayo.blogspot.com/2010/10/pendekatan-dan-metode-pembelajaran.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar