ESSAY
TEORI
KEBRIBADIAN HUMANISTIK
ABRAHAM
MASLOW
Oleh
: Dzurrotun A’inin Fai’izah
NIM
: D32212602
Maslow
dilahirkan pada tahun 1908 di Brooklyn, New York. Maslow belajar hukum di City Collage of New
York, setelah tiga semester belajar disana dia pindah ke Cornell lalu kembali
lagi ke City Collage of New York.
Dia menikah
dengan Bertha Goodman dan dikarunia dua orang putri. Kemudian dia dan
Bertha pindah ke Wisconsin agar bisa
masuk ke University of wisconsin, di sinilah ketertarikannya pada bidang spsikologi
mulai tumbuh, sehingga perjalan akademisnya berubah secara dramatis. Setahun
setelah lulus dia kembali ke New York untuk bekerja dengan E.L. Thorndike di
Columbia, di mana dia mulai melakukan penelitian tentang seksualitas manusia.
Tahun 1951,
Maslow menjabat sebagai ketua departemen psikologi di Brandles selama 10 tahun.
Disinlah dia bertemu dengan Kurt Goldstein dan mulai menulis karya-karya
teoritisnya sendiri. Di sini, dia juga mulai mengembangkan konsep psikologi
humanistik, konsep yang baginya jauh lebih penting ketimbang usaha-usaha
teoritisnya.
Dia menghabiskan
masa pensiunnya di California, sampai akhirnya dia mendapat serangan jantung
dan meninggal pada tanggal 8 Juni 1970.[1]
Karya-karya
Abraham Maslow antara lain:
Ø Toward
a psychology of being (1968)
Ø Motivation
and Personality (1970)
Ø The
Further Reaches of Human Nature (1971)
Pada awal
kariernya Maslow meneliti seekor monyet, pada saat itu ada sesuatu yang menarik
yaitu adanya kebutuhan tertentu yang lebih di dahulukan dari pada lainnya.
Misalnya, kalau anda merasa lapar dan haus, maka pasti anda akan mengatasi rasa
haus itu terlebih dahulu, karena mungkin saja bisa tidak dimakan selama
seminngu, tapi jangan coba-coba tidak minum selama dua hari. Ternyata rasa haus
itu “Lebih Kuat” dibandingkan dengan lapar.
Dengan begitu
Maslow mengembangkan gagasan tersebut yang dikenal sebagai “Hierarki
Kebutuhan”. Hierarki kebutuhan di bagi menjadi tujuh di antaranya[2]:
1. Kebutuhan
Fisiologis
Kebutuhan
ini merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar, suatu kebutuhan yang
berfungsi untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, seperti makanan, minuman,
istirahat dan oksigen. Dalam memenuhi kebutuhan fisiologis kita harus mampu
menjaga diri kita sendiri, seperti menjaga kesehatan dan yang lainnya. Apabila
kebutuhan fisiolgis kurang terpenuhi maka fungsi untuk mempertahankan hidup
dapat terhambat.
2. Kebutuhan
Rasa Aman
Kebutuhan
ini sangat penting bagi setiap orang, Pada anak kebutuhan ini akan merasa aman
apabila tampak dengan jelas, karena mereka suka mereaksi secara lansung apabila
sewaktu-waktu ada sesuatu yang mengancam dirinya. Untuk orang dewasa kebutuhan
ini memotivasinya untuk kerja, menabung dan menjadi orang dewasa yang sehat
mentalnya. Dengan menanamkan rasa aman pada diri kita, maka kita akan merasa
lebih nyaman. Jika rasa aman tersebut kurang ditanamakan pada diri kita, kita
akan takut untuk melakukan suatu hal yang kita ingin lakukan.
3. Kebutuhan
Kasih Sayang
Kebutuhan
ini dapat diekspresikan dalam berbagai cara, seperti: persahabatan,percintaan
atau pergaulan yang luas. Kasih sayang sangat berperan dalam berbagai segi,
baik dalam sekolah, keluarga, masyarakat dan lain sebagainya. Rasa kasih sayang
sangat diperlukan karena hal itu dapat mendorong diri kita menjadi pribadi yang
kita inginkan. Seperti contoh disekolah setiap guru harus memberikan kasih
sayang kepada murid-muridnya, karena dengan hal itu mereka akan merasa aman,
dan senang.
4. Kebutuhan
Penghargaan
Kebutuhan
ini meliputi dua kategori yaitu: (a). Harga diri yang meliputi; kepercayaan
diri, prestasi dan kebebasan, (b). Penghargaan dari orang lain yang meliputi;
pengakuan,perhatian, respek dan status (kedudukan). Sikap saling menghargai itu
dibutuhkan, baik untuk diri kita maupun orang lain, dengan sikap menghargai
seseorang itu akan termotivasi untuk melakukan sesuatu. Rasa percaya diri juga
sangat penting, apabila kita tidak memiliki rasa percaya diri, kita tidak akan
dapat bersosialisasi dengan orang lain.
5. Kebutuhan
Kognitif
Kebutuhan
ini diekspresikan sebagai kebutuhan untuk memahami, menganalisis dan mencari
suasana atau sesuatu baru dan menelitinya. Rasa ingin tahu juga sangat penting
dalam kehidupan, karena dengan rasa tersebut, seseorang itu dapat menemukan
hal-hal yang baru yang sebelumnya kita belum mengetahui/mengerti. Karena rasa
ingin tahu manusia itu sangat besar. Seperti contoh, Kita berfikir apa
kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri kita, maka kita akan terus mencari
tahu sampai kita menemukan kekurangan dan kelebihan yang selama ini kita tidak
mengetahuinya.
6. Kebutuhan
Estetika
Merupakan
ciri orang yang sehat mentalnya. Dengan kebutuhan ini manusia dapat
mengembangkan kretaifitasnya. Oarang yang sehat akal maupun mental, seseorang
tersebut pasti akan memikirkan apa yang akan mereka lakukan dalam mengembangkan
kreatifitasnya untuk menuju kepribadian dirinya sendiri
7. Kebutuhan
Aktualisasi Diri
Kebutuhan
ini merupakan puncak dari hirarki kebutuhan manusia yaitu perkembangan potensi
dan kapasitas secara penuh.
Manusia
adalah makhluk yang kreatif yang dikendalikan bukan oleh kekuatan-kekuatan
ketidaksadaran psikonalisis, melainkan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihanya
sendiri. Pada tahun 1985 Maslow menamakan psikologi humanistik sebagai
“kekuatan ketiga”, di samping psikologi behavioristik dan psikonalisis sebagai
kekuatan pertama dan kedua.[3]
Pandangan Maslow
tentang hakikat manusia itu bersifat optimistik, bebas berkehendak, sadar dalam
memilih, unik, dapat mengatasi pengalaman masa kecil dan baik. Menurutnya
kebribadian itu dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan. Pada teori ini
manusia berusaha untuk mengembangkan motivasi yang ada dalam dirinya sendiri
dengan melalui beberapa tahap. Setiap individu memiliki kebebasan untuk
memilih, menetukan tindakannya dan nasibnya atas eksistensinya sendiri. Kita
harus memperhatikan kebutuhan-kebutuhan dasar terlebih dahulu sebelum berusaha
memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi juga merupakan
kebutuhan motivasi, dimana para individu dapat mengembangkan potensinya dan
menjadi diri sendiri.
Mereka akan berusaha
semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensinya dan kreatifitasnya, dengan
memperhatikan lingkungan disekitarnya. Mereka juga berada dalam keadaan menjadi
yaitu spontan dan senang dalam mengekspresikan potensinya. Maslow yakin bahwa
orang yang memiliki potensi dan kreatif, juga memiliki kesempatan dan mereka
dalam lingkungan yang memungkinkan akan dapat mengungkapkan segenap potensinya
dan kreatifitasnya
Bahwa dalam diri
seseorang dibutuhkan motivasi yang besar
dan semangat yang tinggi, serta visi dan misi dan tak lupa percaya diri.
Dan hal tersebut biasanya tergantung pula pada pendidiknya, oleh karena itu
seorang pendidik dituntut untuk kreatif dan profesional yang memberi rasa aman
dan nyaman dalam setiap kegiatan pembelajaran sehingga membawa kesuksesan pada
dirinya dan peserta didiknya.
Dalam bukunya
yang berjudul Motivation and Personalty yang menekankan pada sifat-sifat yang
ada pada mansuia. Karena itu psikologi humanistik mengarahkan perhatiannya pada
“humanisme” psikologi, yang menekankan keunikan manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Dr. Boeree, C.
George, 2006, Personality Theories, cet. IV. Jogyakarta: Prismashopie.
Prof. Dr. Yusuf
LN, MPd., Syamsu, 2008, Teori Kepribadian, cet. 2. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Prof. Dr.
Walgito, Bimo, 1980, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: ANDI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar